PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DIBARAT
A. Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat
Study Islam dibarat adalah dikenal dengan istilah Islamik Studies, dapat dikatakan
sebagai usaha mempelajari hal hal yang
berhubungan dengan Agama Islam.
Pada masa abad pertengahan dimana masa peradaban
dan perkembangan Barat mengalami kebangkitannya yang hebat sementara itu Islam mengalami
masa Stagnasi. Dan perkembangan tersebut banyak dipengaruhi oleh peradaban
Islam.Sebagaimana kita ketahui di masa kejayaan Islam, (Spanyol) pada masa
pemerintahan Bani Abbasiyah merupakan salah satu tempat yang mengalami kemajuan
dalam bidang pendidikan, politik, sosial, dan ekonomi.. Selama mereka masih belajar, mereka melakukan
penerjemahan ilmu-ilmu dan karya tokoh-tokoh muslim kedalam bahasa Latin. Hal ini
juga didukung oleh King Frederick H (mantan Kaisar Holy Roman Empire :
1215-1250) yang dipimpin oleh Petrus Venerabilis dengan membayar orang dari Spanyol sebagai penerjemah. Kegiatan ini
berpusat pada Toledo dan Palemo.
Jadi sejarah Berkembanganya Studi Islam di Dunia Barat
adalah disebabkan para pelajar barat yang pada berdatang ke dunia timur untuk mepelajari ilmu itu. Selain itu
juga mereka telah berhasil menterjemahkan karya ilmuan muslim kedalam bahasa bahasa latin. Gerakan
ini akhirnya menimbulkan masa kejayaan dan revolusinya industri, yangmenyebabkan
Eropa sangat maju..
Jika kita ingin mempelajari agama Islam tidak hanya terbatas pada
kalangan umat islam saja, namun juga dilakukan oleh orang diluar kalangan islam. Orang inilah yang disebut
dengan istilah kaum “Orientalist” .Namun orientasi pembelajaran Islam oleh kedua
kalangan tersebut tentunya
berbeda. Studi Islam yang dilakukan oleh kalangan umat muslim itu, bermaksud untuk
memahami dan mendalami serta membahas ajaran islam yang kemudian dijadikan
sebagai pegangan dan pedoman hidup (way of live). Sementara Studi Islam yang
dilakukan oleh kalangan orientalist bermaksud untuk mempelajari seluk-beluk agama islam dan
semata-mata menjadikannya sebagai Ilmu Pengetahuan uang benar. Hal ini yang
membuat muslim dikenal sebagai sains didunia barat (sains islam).
Pada aslinya Studi Islam dan Sains
Islam ada perbedaan dan persamaan.Persamaan yang sama studi dan sains
terletak pada objek kajiannya.Yakni ilmu pengetahuan. Sedangkan
perbedaannya, Studi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan yang
dirum uskan dari ajaran islam yang dipraktekkan dalam sejarah dan keberhidupan manusia. Sedangkan Sains Islam adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mencakup berbagai pengetahuan modern seperti
kedokteran, astronomi, matematika, fisrika, dan sebagainya yang dibangun atas
arahan nilai-nilai yang islami.
Sains Islam sebagaimana dikemukakan oleh Hussein Nasr
adalah sains yang dikembangkan oleh kaum muslim sejak abad islam ke-2, yang
keadaannya merupakan salah satu
pencapaian besar dalam peradaban islam. Selama kurang lebih 700 tahun, sejak
abad ke-2 hingga ke-9 Masehi, peradaban muslim merupakan peradaban yang paling produktif
dibandingkan peradaban manapun juga. Sains Islam inilah membuat
orang barat tertarik untuk mempelajari ilmu pengetahuan islam yang sampai
terkenal di Eropa. , menurut Harun Nasution; salah satu contoh kemajuan orang
barat adalah ketika Napoleon melakukan Ekspedisi ke Mesir dengan memperk enalkan ilmu
pengetahuan dengan membawa 167 ahli dalam berbagai cabang ilmu. Diapun membawa
dua set alat percetakan huruf Latin, Arab, dan Yunani. Ekspedisi itu datang
bukan hanya untuk kepentingan militer, tapi juga untuk kepentingan ilmiah.Untuk
kepentingan ilmiah, Napoleon membentuk sebuah lembaga
ilmiah yang disebut dengan Institut d ‘Egypte yang mempunyai empat bidang ilmu
kajian, yaitu ilmu pasti, ilmu kalam, ilmu ekonomi dan politik, serta ilmu
sastra dan seni.Pada tahun 1801 M.
B.
Studi Islam di Inggris
Di Inggris, study islam digabungkan dalam School
of Oriental and African Studies (Fakultas Studi Ketimuran dan Afrika) yang punya
berbagai jurusan yaitu bahasa dan kebudayaan di Asia dan Afrika.
Dalam ranka untuk berdakwah dan mengembangkan ajaran
islam, serta memberikan pemahaman yang sangat baik tentang keyakinan seorang muslim,
dua Universitas yang lumayan terkenal di inggris membangun Pusat Penelitia
tentang Islam, Harian The Independent melaporkan bahwa kedua
universitas itu adalah University of Cambridge dan University of Edinburgh.
Pangeran Kerajaan Saudi Arabi, Al Walad bin Talal, mendukung pembangunan Pusat
Penelitian Islam ini di kedua universitas tersebut. Ia berkata atas kegembiraannya
saat pembukaan dan penandatanganan di Istana Buckingham, Inggris.
Kedua Universitas
itu yaitu : Universitas Gambridge dan Universitas Edinburgh menerima bantuan
sekitar 16 juta Pounsdterling dari pangeran kerajaan arab saudi. Kedua
universitas tersebut memang memiliki beberapa pengalaman dalam hubungannya
dengan islam, terutama dalam pendidikan islam. Hampir bertahun-tahun,
Universitas Edinburgh selalu menawarkan para pelajar dari kalangan muslim.
Universitas ini
adalah universitas pertama yang mengembangkan system pendidikan Islami dan
Timur Tengah. Hampir sekitar 60 mahasiswa bergabung dan belajar di Fakultas
Asia dan Pembelajaran timur Tengah setiap tahunnya. Fakultas ini memang
fakultas khusus yang ada di Universitas Cambridge. Dana atau bantuan tersebut
adalah bagian dari usaha-usaha pangeran Al Waled bin Talal. hal ini merupakan
salah satu bentuk untuk mengembangkan islam. Pada 2 tahun sebelumnya ia
menyumbangkan sekitar 40 juta dollar untuk membentuk program pembelajaran islam
di universitas Harvard dan Georgetown, merika serikat. Universitas ini
melakukan sebuah pengkajian tentang keajaiban berkaji dengan mengatakan bahwa
haji adalah alat pemersatu umat islam.
Selama memasuki abad kejayaan (renaissance), perkembangan ilmu
pengetahuan di dunia Barat semakin pesat. Seperti lahirnya ilmu kimia, ilmu
hitung, ilmu tambang (minerologi), meteorology (karya al Kazini), dan sebagainya. Sedangkan di bidang teknologi , orang
Barat bisa membuat berbagai macam ala-alatt industri. Sekitar abad ke 16 M ditemukan sebuah alat
perajut kaos kaki. Tahun 1733 M, John Kay berhasil membuat alat yaitu tenun baru yang dapat bekerja lebih cepat dan
menghasilkan tenunan yang baik. Tahun 1765 M, Hargreaves berhasil membuat alat
pintal yang dapat memintal berpuluh-puluh gulumg sekaligus. Kemudian sekitar
tahun 1780 M terjadi revolusi industri di Inggris. Karena di temukannya mesin
uap oleh James Watt pada tahun 1769 dan alat tenunoleh
Cart Wright pada tahun 1785 M maka menyebabkan Inggris menjadi Negara Industri
yang maju. Kemajuan yang di capai Inggris kemudian turut mempengaruhi
negara-negara lain di Eropa untuk melakukan nya juga
seperti yang dilakukan oleh Perancis dan Belanda.
Setelah itu bangsa Barat menjadi bangsa yang maju dengan adanya industri dimana-mana. Kemudian timbul masalah baru bagi bangsa Barat mengenai
bahan baku industri, penanaman modal, dan tempat pemasaran barang hasil
industri dari di Negara mereka. Maka untuk
mencari jalan keluarnya
mereka berlomba-lomba mencari daerah jajahan. Entah disengaja atau tidak, sebagian besar daerah jajahannya
berada di dunia Timur yang kebanyakan sebelumnya dikuasai oleh pemerintahan
muslim..
Keberhasilan
mereka yang dapat menaklukan dunia muslim di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
internal yang berasal dari mereka, dan faktor eksternal yang bersumber dari
dunia muslim yang turut memberikan manfaat bagi usaha mereka. Faktor internal
antara lain:
1.
ketika mereka belajar di dunia
muslim dahulu kala, ternyata di samping ingin belajar secara serius,
mereka juga mempunyai maksud lain untuk mencari kelemahan dan kekurangan umat
islam sebagai celah agar dapat di jajah pada suatu hari yang akan datang.
2.
masyarakat Barat memiliki etos
keilmuwan yang tinggi dan di dukung oleh dana serta kemauan politik yang kuat
dari para pemimpinnya.
Sementara yang merupakan faktor eksternal antara lain yaitu :
·
rendahnya etos keilmuwan yang
dimiliki oleh para peneliti muslim.
·
Dalam melakukan penelitian
para muslim belum di dukung oleh keahlian di bidang penelitian yang memadai\
·
Dana dan dukungan politik dari
pemerintah kurang kondusif terhadap pengembangan keilmuan.
·
Banyak terjadi pemberontakan
yang dialami pemerintahan muslim, baik berasal dari dalam negeri maupun dari
luar negeri.
·
Perebutan kekuasaan.
C. Bidang
kajian Studi Islam di Barat
Hal ini dapat kita ketahui, bahwa yang sementara ini
dikelompokkan sebagai studi Islam antara lain:Al-Qur’an/ tafsir, hadits/ilmu
hadits, fiqh/hukum Islam, sejarah Islam, filsafat Islam, dan bahasa Arab.
Belakangan masuk pula ke dalam studi Islam adalah pembaruan pemikiran Islam, dakwah
Islam, pendidikan Islam,dan Ekonomi Islam. Semua bidang studi Islam ini telah
dipelajari oleh para orientalis Barat dengan intensitas yang berbeda-beda.
Penjelasan secara singkat tentang studi Islam yang dipelajari oleh orientalis
Barat ini
1.
bidang tasawuf. Para
orientalis yang mempelajari tasawuf ini anatara lain:A.J.Arbery dan S.M.
Zwemmer. Kajian mereka tetang tasawuf ini pada umumnya ditujukan untuk
menempatkan tasawuf Islam sebagai kelas dua, atau hasil menjiplak dari tasawuf
yang dikembangkan dikalangan nasrani.
2.
bidang
dakwah. Di antara orientalis yang mempelajari dakwah ini ialah
Thomas W. Arnold, dalam bukunya yang berjudul The Preaching of Islam.
Dalam buku ini, sering digambarkan bahwa Islam disebarkan dengan pedang dan
cara-cara pemaksaan.
3. bidang
pendidikan Islam. Di antara orientalis yang
mempelajari pendidikan Islam ini, ialah Michael Stanton dengan bukunya yang
berjudul The Higher Learning of Islam (Pendidikan Tinggi
Islam), dan Karl Stremmbrink dengan buku pesantren, Madrasah, dan
sekolah. Dalam buku-buku ini merekan membicarakan tentang sejarah pertumbuhan
dan perkembangan lembaga pendidikan Islam mulai dari tingkat dasar hingga
perguruan tinggi, mualai dari yang sederhana hingga yang tinggi, seperti
kuttab, masjid, madrasah, dan observatorium.[1]
D. Tujuan Barat
Mempelajari Islam
Ada beberapa sejumlah tujuan
yang ingin dicapai oleh orang Barat yang mempelajari Islam, sebagai berikut:
1.
untuk menarik simpa ti
kalangan umat Islam. Dengan cara mempelajari Islam, diharapkan masyarakat Islam
tidak lagi menaruh benci atau curiga
atau ragu-ragu menerima kehadiran orang Barat.
2.
untuk
melemahkan Islam dari dalam, misalnya dengan cara mengambil kesimpulan yang
keliru tentang Al-Qur’an, Al-Sunnah, dan fiqih.
3.
untuk menunjukkan superioritas
mereka sebagai orang Barat. Ilmuwan Barat, khususnya dalam orientalis,
senantiasa merasa bahwa “Barat” adalah “guru” dalam segala hal, khususnya dalam
logika dan pearadaban.
4.
untuk
memperjuangkan doktrin-doktrin mereka yang tidak boleh dikritik. Diantaranya
ialah dua doktrin inti, yaitu bahwa Al-Qur’an dalam pandangan insan
Barat bukan kalam Allah, dan Muhammad bukan Rasul Allah.
E. Perguruan Tinggi Islam di Inggris
Adapun Perguruan Tinggi yang menawarkan Studi Islam di Eropa tercatat
diantaranya terdapat di universitas-universitas dibawah ini :
1. University of Cambrigde di Inggris
2. University of London di Inggris
3. Durham University di Inggris
Komentar
Posting Komentar