HAKIKAT PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DAN TINJAUAN ISLAMNYA

Hakikat Penciptaan  Alam  Semesta

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya seperti atom, electron, sel dan lain sebagainya. Dan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya seperti bintang, matahari, planet dan galaksi.[1]
  Pengamatan lebih lanjut yang dilakukan oleh para ahli astronomi dengan menggunakan alat-alatatau intrumen mutakhir menunjukkan bahwa bahwa dialam semesta terdapat bintang-bintang yang beredar mengikuti suatu pusat yang berupa suatu kabut gas pijar yang sangat besar, dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang yang sangat dekat satu sama lain (cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan-gumpalan gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebula) dan tebaran ribuan bintang.
Galaksi merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya  atau 100 miliar, dan salah satu diantaranya adalah Matahari. Matahari adalah pusat tata surya. Kumpulan bintang-bintang di dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau bentuknya cakram dimana garis tengahnya mempunyai panjang 100 tahun cahaya dan tebalnya 10 tahun cahaya. Matahari atau pusat kita berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi. Galaksi yang berdekatan dengan Bhima Sakti adalah Andromeda. Kedua galaksi tersebu berjarak 1,5 juta tahun cahaya.[2]
Satuan ukur yang digunakan di bumi, seperti kilometer, tidak cukup mewakili jarak dialam semesta. Ukuran jarak dialam semesta mempunyai satuan yang disebut tahun cahaya.satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun km, yaitu jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun. Jadi kecepatan cahaya adalah 299.792 km/detik. Ini kecepatan yang luar biasa karena cahaya bergerak lebih cepat dari apa pun di alam semesta. Galaksi Whirlpool jaraknya sekitar 25 juta tahun –cahaya.[3]
Terjadinya alam semesta  (kosmos) telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Pada permulaan, dipelajari  berdasarkan legenda yang berkembang dari mitos. Kemudian dikembangkan oleh Yunani Kuno seperti  yang telah diutarakan pada Bab I menjadi Kosmegeni (Ilmu yang mencoba memberi keterangan tentang terjadinya Kosmos). Perkembangan yang pesat dimulai pada abad ke-17 dengan ditemukannya alat-alat teropong,bintang dan lain-lain.
Ada beberapa pandangan yang menjelaskan tentang asal-usul alam semesta. Pandangan itu tampak semakin maju seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Berikut berbagai dari pandangan-pandangan yang dikemukakan oleh mereka yaitu :
a.       Pandangan Orang Yunani Kuno
Orang Yunani pada zaman dahulu mengira bahwa langit itu sangat dekat dengan bumi dan bumi adalah sangat kecil bila dibandingkan dengan langit. Mereka mengira bahwa bumi diatur oleh beberapa dewa, diantara para dewa disebutlah dewa Helios yang diakuinya sebagai dewa Matahari, sedang dewa Zeus diakui sebagai dewa Guntur.
Anggapan itu ternyata makin lama makin tidak diikuti lagi oleh masyarakat, hal itu berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih teliti dan maju oleh orang-orang sesudah zaman itu , misalnya Pythagoras, Aristoteles, Ptolomeus dan lain-lain.

b.      Pandangan menurut Pythagoras
Pythagoras telah hidup 2500 tahun yang lalu, dia beranggapan bahwa bumi tidak merupakan padang yang luas, tetapi menurut anggapannya bumi berbentuk bulat sehingga dapat dikatakan bahwa bumi itu tidak berujung pangkal.
c.       Pandangan menurut Aristoteles
Aristoteles adalah seorang ahli filsafat bangsa Yunani yang hidup 200 tahun sesudah  Pythagoras. Aristoteles mencoba menerangkan bahwa benda langit itu melakukan peredaran dan Aristoteles mencoba menerangkan tentang peredaran Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain.
Aristoteles berpendapat bahwa matahari, planet dan bintang-bintang itu semua beredar mengelilingi bumi. Tetapi Aristoteles tidak mengetahui dan tidak dapat menerangkan apa yang menggerakkan benda-benda langit tadi dan bagaimana benda-benda langit itu dapat melayang dilagit dan tidak pernah jatuh.
Aristoteles juga beranggapan bahwa diatas bumi terdapat berlapis-lapis langit yang berjumlah delapan yang masing-masing langit terdiri dari kristal (kaca) yang tembus cahaya. Langit yang terendah yang dekat dengan bumi adalah langit bulan beredar mengelilingi bumi dan terikat pada bumi. Di atas langit bulan terdapat langit merkurius dan langit venus, lebih tinggi lagi adalah langit Matahari, langit Mars, langit Yupiter, dan langit Saturnus. Sedangkan bintang-bintang terdapat pada langit yang kedelapan.
d.      Pandangan menurut Ptolomeus
Ptolomeus adalah seorang ahli filsafat bansa Yunani yang hidup 100 tahun setelah Aristoteles. Ptolomeus sempat menyusun teori baru mengenai cakrawala yang juga disebut kosmos, kemudian dia mengajarkan teorinya tadi kepada para pengikutnya bahwa benda-benda langit itu semuanya beredar mengelilingi bumi pada ruang besar yang kosong. Teori ini menekankan bahwa yang menjadi pusat peeredaran benda langit adalah bumi, oleh karena itu teori ini sering disebut teori geosentris.
Kemudian teori itu diakui kebenarannya oleh gereja Kristen, yaitu setelah 200 tahun Ptolomeus meninggal, dia meninggal di Iskandaria – Mesir. Dikota itu terdapat perpustakaan kuno yang besar, di dalamnya tersimpan tidak kurang dari 400.000 buku yang ditulis dengan tangan. Buku-buku itu memuat berbagai cabang ilmu, ada tentang sejarah, geografi, astronomi, matematika, farmasi dan lain-lain.
e.       Pandangan menurut Copernicus
Copernicus lahir di Torum- Polandia (1473-1543). Sebagai anak seorang uskup agama Katolik ia dikirimkan ke Italia untuk belajar teologi, farmasi, teknologi, kedokteran dan ilmu mesin. Tetapi yang paling ia gemari adalah astronomi.
Setelah bertahun-tahun menyelidiki bintang-bintang dan planet-planet, ia menarik kesimpulan bahwa bulan saja yang betul-betul beredar mengelilingi bumi, sedangkan planet-planet lain tidak, tetapi semuanya beredar menegelilingi matahari. Copernicus waktu itu merahasiakan penemuannya karena takut dihukum, sebab penemuannya bertentangan dengan pandangan Gereja.
f.       Pandangan menurut Galileo Galilei
Galileo Galilei hidup pada zaman setelah ditemukannya teleskop, sebagi alat yang sangat penting bagi pengamatan benda-benda langit. Pada tanggal 7 Januari 1610 dengan menggunakan teleskop Galilei menemukan bahwa Yupiter bukan hanya sebuah titik cahaya kecil, melainkan berupa sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya. Ia menemukan jalur hitam di permukaan bulan dan diduga laut atau samudra. Dia juga membenarkan teori Copernicus. Karena ia menyetujui teori Copernicus, maka dia dihukum (dipenjara) oleh Pengadilan Gereja sampai meninggal.
Pada masa Copernicus dan Galilei, gereja mempunyai kekuasaan yang sangat besar sehingga pendapat-pendapat yang berbeda atau bertentangan dengan gereja yang bersangkutan akan dihukum. [4]
Alam semesta terjadi pada tahun yang lampau bersamaan dengan berbagai letusan besar. Teori terjadinya alam semesta berikut ini:
1.      Teori ekspansi dan kontraksi.
 Teori ini diambil diambil berdasarkan suatu siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansif dan kontraksi.
·         Ekspansif didukung dengan adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang akhirmnya bebagai membentuk berbagai unsur lain yang komplek.
·         Kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang  yang meredup sehingga unsure-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga yang  panas sangat tinggi.[5]
2.      Teori Keadaan Tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta di manapun dan bilamanapun selalu sama (tetap). Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu dialam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dan teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tidak terhingga tuanya.
Ahli-ahli yang mendukung teori ini diantaranya Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold.
3.      Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
      Teori ini berlandaskan dasar asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
Menuurut teori ini ada beberapa massa yang penting selama terjadinya alam semesta yaitu :
ü  Masa batas dinding Planck yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan Planck.
ü  Masa Jiffy yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-23 detik, dengan jari-jari alam semesta 10-13 cm dengan kerapatannya 1055 kali kerapatan air.
ü  Masa Quark yaitu pada masa alam semesta berumur 10-4 detik. Pada masa itu partikel-partikel saling bertumpang tindih dan tidak berstruktur serta diikuti dengan terbentuknya hadron yang mempunyai kecepatan 109 ton tiap sentimeter kubik.
ü  Masa pembentukan Lipton yaitu pada masa pada saat alam semesta berumur setelah 10-4 detik.
ü  Masa Radiasi yaitu masa alam semesta berumur 1 detik sampai satu juta kemuadian pada saat terbentuknya fusi hydrogen menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
ü  Masa pembentukan galaksi yaitu pada usia alam semesta 108-109 tahun. Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut pilin yang berputar membentuk piringan raksasa.
ü  Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 X 109 tahun.

II. Tinjauan Islam

 Q.S. Al-Sajdah :4

           
Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”(Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )

Q.S. Al-Anbiya [21]: 30


Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.(Q.S. Al-Anbiya [21] :30)

Q.S. Al-Baqarah:117


 “Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengucapkan kepadanya “jadilah” lalu jadilah ia”.(Q.S. Al-Baqarah:117)

III. Hubungan Teori dengan kekinian
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya seperti atom, electron, sel dan lain sebagainya. Dan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya seperti bintang, matahari, planet dan galaksi.
Tata surya terbentuk berawal dari matahari yang dilewati oleh bintang yang sangat dekat. Maka dari itu pengaruh gaya gravitasi dari massa matahari tertarik kearah bintang sampai terbentuk cerutu panjang. Pada bagian tengah cerutu besar sedangkan bagian ujung dan pangkalnya kecil. Lalu bintang tersebut pergi, cerutu terus berputar mengelilingi matahari. Lama-kelamaan cerutu tersebut mendingin dan membentuk bulatan menjadi planet sedangkan matahari awal tetap mejadi matahari.
Dilihat dari pengertian alam semesta ada mikrokosmos dan makrokosmos, pada pengertian makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar seperti bintang, matahari, planet dan galaksi. Di negara Jepang sudah memanfaatkan sinar matahari untuk pengisian daya handphone, salah satu pabrik di Jepang tepatnya di Tokyo sudah mengeluarkan produk yang berbasis anroid khusunya untuk para petualang karena bisa melakukan pengisian baterai tanpa harus memasang kabel cas. Cukup dengan sinar matahari kita sudah dapat melakukan kegiatan outdoor.
Kegiatan outdoornya seperti piknik, hunting dan ootd tidak hanya cocok untuk para petualang tetapi cocok juga untuk para remaja masa kini yang senang dengan selfie sehingga menyebabkan baterai cepat habis.
Handphone ini dilengkapi dengan teknologi Wysips Crystal sehingga memungkinkan smartphone bisa melakukan pengisian baterai saat ada sumber cahaya matahari. Dan smartphone ini tidak terlalu mengganggu performa atau desain dari handphone tersebut. Handphone ini juga walaupun tidak ada matahari bisa di cas lewat tenaga listrik.




[1] Abdullah Aly dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h.34.

[2] Drs.Maskoeri Jasin,Ilmu Alamiah Dasar,(Jakarta:PTRAJAGRAFINDO,2009)h89-90.
[3]Carole Stott, Bintang dan Planet (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h.9.
[4] Soendjodjo Dirdjosoemarto, Pendidikan IPA 2 (Jakarta: Universitas Terbuka,1996),h.367-369
[5] Mawardi dan Nur Hidayati,Ilmu Alamiah Dasar,Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar (IAD-ISBD-IBD),(Bandung:CV PUSTAKA SETIA,2000),h27-28

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKIDAH ISLAM TENTANG IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)

MATERI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MI/SD KELAS 3 DAN KELAS 4